Salam Kawan!
Lama sekali tak jumpa. mungkin sudah 2 tahun aku tak menyapa kalian seperti sehangat ini lagi. semacam ada kerinduan yang sangat. tak bisa diukur. hanya bisa dirasa.
Bagaimana kabar kalian semua?
Pasti baik2 saja bukan? bagaimana tidak baik, sudah bertemu keluarga besar di hari Fitri tahun ini. bagi yang tidak juga pasti sedang gembira karena gaji akhir bulan sudah cair dan dapat THR. tapi masih ada kebahagiaan yang luar biasa yang mungkin tidak kita sadari. Apakah kalian tahu apa itu? sini biar kuberi tahu! yaitu kita masih bisa bernafas men! memuji Tuhan men! bersembah sujud pada-Nya. dan yang paling penting kita masih diberi kesempatan memperbaiki kesalahan-kesalahan kita di masa lalu sebelum kita kembali ke haribaan-Nya.
Sebelum kulanjutkan dengan kisah, aku ingin mengucapkan maaf bagi kawan-kawan semua. siapa tahu, meski kita belum pernah berjumpa sekali pun aku pernah menyinggung perasaan kalian semua lewat tulisan-tulisanku ini. kau tahu, bisa jadi ada kesalahpahaman di dalamnya. Sekali lagi mohon maaf.
Sudahlah... aku termasuk orang yang terlalu melankolis. Tak tahan dengan suasana haru. Aku tak ingin lagi meneteskan air mata terlalu banyak dan terlalu sering karena kejadian yang pernah menimpaku akhir-akhir ini. mungkin akan ku bagi sebagian saja, dan yang sebagian lagi akan tetap jadi milik hatiku, takkan ku bagi. terlalu pribadi.
Inilah sebuah kisah tentang negeri dongeng.
terdapat sebuah kerajaan di negeri antah berantah. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang Raja yang masih muda karena raja sebelumnya yaitu ayah dari si raja muda itu telah mati diracuni oleh mata-mata yang menyamar menjadi dayang dengan racun arsenik ketika Sang Raja tengah asyik berjemur di samping kolam renang dan meminum Es Lemon yang telah terkontaminasi dengan racun arsenik itu.
Sang Raja Muda awalnya hendak menghukum gantung mata-mata itu. Akan tetapi si mata-mata itu memohon maaf dan bersedia melakukan apapun demi permohonan maaf. Sang Raja Muda meminta dia untuk mencarikan penyembuh kegundahan hati si Raja Muda yang telah ditinggal kekasihnya dengan di beri tenggang waktu hanya 1 minggu. Mengapa hanya 1 minggu? karena Raja Muda tak ingin terlalu lama merasakan sakit hatinya dan jika dalam 1 minggu itu dia tidak sembuh, maka dia akan bunuh diri dengan meminum racun arsenik, sama seperti cara kematian sang ayah.
Sang mata-mata itu menerimanya. dan siap menanggung resikonya. yaitu dia pun meminum racun yang sama. racun yang sangat mematikan. dengan meminum itu, hanya butuh 10 detik untuk mati.
Bagaimanakah kisah selanjutnya?
tunggu di episode berikutnya! :)
Terima Kasih...
Fajar menjelang hingga jingga temaram surut mentari. Aku ada dengan kalian duduk-duduk di atas bangku panjang di taman bak permadani bermotif parsi. Berceloteh... berdiskusi... berpuisi...
Minggu, 09 September 2012
SEPARUH JIWA YANG TERTINGGAL DAN ANDAI SAJA
Tulisan ini akan ku
awali dengan pertanyaan, dan jawaban yang tak perlu aku beri, biar kalian jawab
sendiri dalam hati.
Apakah kalian pernah
merasakan terbangun dari tidur lalu menemukan jiwa kalian telah hilang
separuhnya? Bukan karena mimpi semalam yang membuat kalian seperti itu,
melainkan kenyataan-kenyataan masa lalu yang di setiap detik mesti kau telan
bulat-bulat padahal hatimu ingin menolak. Bahkan dengan tidur sekalipun tidak
akan pernah bisa membuatmu melupakannya. Tak pernah benar-benar hilang, meski
berganti hari, minggu, bulan, dan tahun. Itulah yang terjadi padaku.
Aku tak akan
menjelaskan atau menceritakan kenyataan-kenyataan masa lalu apa saja yang
membuatku hampir kehilangan gelora hidup. Ini hanya akan menjadi rahasia dan
selamanya akan jadi rahasia sampai aku menemukan wanita pendamping hidupku. Dan
akan kuceritakan semua padanya. Biar dia tahu diriku seutuhnya. Diriku di masa
lalu. Tapi itu tetaplah masa lalu, dan aku ingin dia mencintai diriku di masa
sekarang. Masa diriku bersamanya. Aku sekadar ingin dia tahu saja. Mungkin akan
kujadikan sebagai salah satu kisah yang kuceritakan sebelum tidur.
Maaf, aku ini gemar
sekali berandai-andai. Tapi itu bisa kujadikan motivasi untuk terus menapaki
hidup. Aku yakin seyakin-yakinnya, Allah SWT (Tuhanku, Tuhan kita semua)
mendengarkanku, menyaksikanku, dan membaca tulisanku. Dan akan selalu seperti
itu.
Semoga diriku semakin
kuat dalam mengahadapi kenyataan-kenyataan masa lalu. Mungkin sebagian besar
orang menilai masa lalu itu adalah sesuatu hal yang mesti dilupakan. “Masa
lalu, ya masa lalu” sejujurnya aku ingin seperti itu. Seperti pikiran banyak
orang. Tapi mengapa sulit. Sangat sulit. Bagiku butuh waktu yang sangat panjang
untuk bisa melakukannya. Dan sejujurnya aku ini ingin maju, tidak terbelenggu
dalam dunia masa lalu. Ku akui aku hidup di masa sekarang. Tapi separuh jiwaku
masih tertinggal di masa lalu. Aku ingin dia kembali ke pangkuanku dan menjalani
hidup sebagai mana mestinya.
Andai saja... andai
saja... semoga dan semoga...
Kau tahu yang terbaik
untuk hamba-Mu! Tunjukkanlah jalan itu. Amin...
Kediaman Keluarga Besar KH. Josef
CD.
Pukul
06.30 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)