Minggu, 09 September 2012

SEPARUH JIWA YANG TERTINGGAL DAN ANDAI SAJA

Tulisan ini akan ku awali dengan pertanyaan, dan jawaban yang tak perlu aku beri, biar kalian jawab sendiri dalam hati.
Apakah kalian pernah merasakan terbangun dari tidur lalu menemukan jiwa kalian telah hilang separuhnya? Bukan karena mimpi semalam yang membuat kalian seperti itu, melainkan kenyataan-kenyataan masa lalu yang di setiap detik mesti kau telan bulat-bulat padahal hatimu ingin menolak. Bahkan dengan tidur sekalipun tidak akan pernah bisa membuatmu melupakannya. Tak pernah benar-benar hilang, meski berganti hari, minggu, bulan, dan tahun. Itulah yang terjadi padaku.
Aku tak akan menjelaskan atau menceritakan kenyataan-kenyataan masa lalu apa saja yang membuatku hampir kehilangan gelora hidup. Ini hanya akan menjadi rahasia dan selamanya akan jadi rahasia sampai aku menemukan wanita pendamping hidupku. Dan akan kuceritakan semua padanya. Biar dia tahu diriku seutuhnya. Diriku di masa lalu. Tapi itu tetaplah masa lalu, dan aku ingin dia mencintai diriku di masa sekarang. Masa diriku bersamanya. Aku sekadar ingin dia tahu saja. Mungkin akan kujadikan sebagai salah satu kisah yang kuceritakan sebelum tidur.
Maaf, aku ini gemar sekali berandai-andai. Tapi itu bisa kujadikan motivasi untuk terus menapaki hidup. Aku yakin seyakin-yakinnya, Allah SWT (Tuhanku, Tuhan kita semua) mendengarkanku, menyaksikanku, dan membaca tulisanku. Dan akan selalu seperti itu.
Semoga diriku semakin kuat dalam mengahadapi kenyataan-kenyataan masa lalu. Mungkin sebagian besar orang menilai masa lalu itu adalah sesuatu hal yang mesti dilupakan. “Masa lalu, ya masa lalu” sejujurnya aku ingin seperti itu. Seperti pikiran banyak orang. Tapi mengapa sulit. Sangat sulit. Bagiku butuh waktu yang sangat panjang untuk bisa melakukannya. Dan sejujurnya aku ini ingin maju, tidak terbelenggu dalam dunia masa lalu. Ku akui aku hidup di masa sekarang. Tapi separuh jiwaku masih tertinggal di masa lalu. Aku ingin dia kembali ke pangkuanku dan menjalani hidup sebagai mana mestinya.
Andai saja... andai saja... semoga dan semoga...
Kau tahu yang terbaik untuk hamba-Mu! Tunjukkanlah jalan itu. Amin...

Kediaman Keluarga Besar KH. Josef CD. 
Pukul 06.30 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar